mantan
bukan aku yang berani melepas jalan itu,
walau pernah ku lalui tempat itu,
dan masuk ke rumah mu.
walau lama waktu dulu masih girang dimuka ku
pernah sekali tangan mengetuk,
pintu putih terakhir kali,
wajah mu sayu walau maaf ku sambut,
tetap ku gagahi kembalikan dengan takut
takut sahaja ku gugur disitu,
walau kau kuat untuk tampung beratnya
masih ku ukir senyuman itu,
untuk terakhir kalinya
lantas kaki melepas setapak,
setapak pergi melihat kebelakang
walau hanya pada waktu terjarak
tetap jua memori dalam kenangan
selamat hidup wahai mantan
0 kata-kata pujangga:
Post a Comment